MENULIS TEKS BERITA SESUAI DENGAN KONTEKS

Menulis pada dasarnya adalah usaha untuk menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan kemauan dengan wahana bahasa tulis. Menulis diajarkan di sekolah sebagai salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa selain  keterampilan membaca, menyimak, dan berbicara.

Dalam menulis berita terdapat tujuh unsur, yaitu:

Konflik
informasi yang menggambarkan pertentangan antar manusia,bangsa dan Negara yang perlu dilaporkan kepada khlayak. Dengan begitu khalayak mudah mengambil sikap.

Kemajuan
informasi tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi senantiasa perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu khalayak mudah untuk mengambil sikap.

Penting
informasi yang penting bagi khalayak dalam rangka menjalani kehidupan mereka sehari-hari perlu segera dilaporkan kepada khalayak.
Baca lebih lanjut

MENULIS RANGKUMAN

Menulis rangkuman/ringkasan merupakan upaya menyarikan sebuah teks atau bacaan. Jadi, merangkum sebuah buku adalah mengambil inti sari sebuah isi buku dan menuliskannya kembali menjadi catatan ringkas. Hal yang perlu diingat bahwa sebuah rangkuman isinya mencakup keseluruhan teks atau buku yang dirangkum secara utuh dan lengkap, meski dalam penyajiannya lebih padat dan ringkas. Jadi, dalam merangkum jangan sampai ada hal penting dari bacaan atau buku yang tidak terambil atau terangkum.
Tujuan membuat rangkuman/ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah karangan atau buku.
 
 
 Cara untuk membuat rangkuman:
 
1.Membaca buku hingga memahami secara utuh dan lengkap
Bacalah buku atau wacana yang akan kamu ringkas. Apabila dalam sekali baca kamu belum memahami isi    wacana tersebut, bacalah lagi, kalau perlu diulang hingga beberapa kali.
2.Tandailah kata-kata sulit.
3.Hal-hal penting sebaiknya digaris bawahi.

MENULIS LAPORAN/PENGUMUMAN/RESENSI

Cara Menulis Laporan Kegiatan

 

Laporan adalah suatu tulisan yang berisi uraian suatu kegiatan atau peristiwa. Laporan ada beberapa macam yaitu: laporan keuangan koperasi guru, laporan masa akhir jabatan, laporan perkembangan belajar siswa, laporan praktikum, laporan praktik, laporan buku, dll.
Laporan bisa disampaikan secara lisan maupun tertulis. Laporan lisan sesungguhnya bisa dilakukan oleh setiap orang baik terpelajar maupun bukan. Seperti misalnya, Anda meminta seorang pembantu melaporkan kegiatan berbelanja ke pasar atau melaporkan pekerjaan rumah tangga yang telah diselesaikannya, atau laporan setelah seseorang selesai melakukan kerja bakti di lingkungan tempat tinggal. Laporan seperti contoh di atas disampaikan menggunakan bahasa lisan. Tentu sudah dapat Anda bayangkan bagaimana kualitas bahasa laporan yang disampaikan dengan bahasa lisan tersebut. Kecenderungan tidak sistematis dan melanggar kaidah akan banyak terjadi pada laporan yang menggunakan bahasa lisan. Berbeda halnya jika laporan itu dilakukan secara tertulis. Meskipun berpotensi tidak sistematis juga, tetapi kecenderungannya tidak sebesar pada bahasa lisan. Jika pembuatan laporan lisan lebih menunjukkan kekurang- intelekan, maka laporan secara tertulis justru sebaliknya. Laporan tertulis lebih banyak dilakukan oleh kaum terpelajar. Contohnya laporan yang ditulis seorang guru setelah melaksanakan tugas menjadi wali kelas, atau sepulang mengikuti penataran, atau setelah menyelesaikan tugas kepanitiaan, dan lain sebagainya
Data yang selalu harus ada dalam format laporan misalnya seperti berikut: identitas sekolah: yaitu nama sekolah, alamat sekolah , jumlah siswa, jam, hari, bulan, dan tahun kejadian, serta apa saja solusi yang dilakukan guru setelah kejadian tersebut. Lebih praktis lagi jika kita mempunyai format yang baku seperti salah satu contoh berikut ini:
Format laporan kegiatan
Alasan /landasan diadakannya kegiatan……………
Nama kegiatan:………………………………………………
Tempat kegiatan:……………………………………………
Waktu kegiatan:………………………………………………
Siapa yang terlibat dalam kegiatan:……………………
Sebagai apa orang-orang itu dilibatkan/apa tugas mereka yang dilibatkan
Ketua:……………………………………………………………
Wakil:……………………………………………………………
Sekertaris:………………………………………………………
Bendahara:……………………………………………………..
Seksi acara: …………………………………………………….
Seksi-seksi:
Acara:…………………………………………………………….
Humas:……………………………………………………………
Konsumsi:……………………………………………………….
Dokumentasi:…………………………………………………….
Dana:…………………………………………………………………
Lainnya…………………………………………………………….
Jika ada biaya, rincilah biaya itu untuk keperluan apa saja. Seperti misalnya biaya persiapan, ATK, konsunsi, dokumentasi, acara, dan lain sebagainya.
Laporan kegiatan boleh dilakukan seperti proposal yang telah Anda buat ketika mengajukan anggaran. Jika pada proposal pengajuan hasil kegiatan dan keperluan dana masih berupa perencanaan, pada laporan hasil kegiatan dana dan hasil sudah merupakan data ril yang sesuai kenyataan saat pelaksanaan.
Macam-macam Laporan
Ada beberapa macam laporan yaitu: laporan administrasi, laporan berkala, laporan cuaca, laporan keuangan, laporan khusus , laporan penelitian, laporan statistik, laporan tahunan, laporan pendidikan, laporan kegiatan, laporan buku, surat, memo, agenda, dan risalah

Menulis Pengumuman

Pengumuman merupakan suatu bentuk penyampaian informasi yang ditujukan kepada khalayak. Oleh karena itu, isi pengumuman hendaknya dikembangkan dengan sifat terbuka. Selain itu, teks pengumuman hendaknya menghindari penggunaan kata-kata yang bersifat teknis. Kata maupun kalimat yang digunakan harus dapat dipahami oleh berbagai kalangan.
Penulisan teks pengumuman juga harus dengan bahasa yang singkat, tetapi jelas. Isi pengumuman harus memuat kepada siapa pengumuman itu ditujukan, dari siapa pengumuman tersebut dibuat, dan tentang apa pengumuman itu. Jika menyangkut waktu, hendaknya ditulis dengan jelas waktunya, yang meliputi pukul, hari, dan tanggal. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pengumuman.
a. Kalimat yang singkat, sopan, dan mudah dimengerti.
b. Isi pengumuman jelas atau mudah dipahami pembaca/pendengar.
c. Sumber atau pembuat pengumuman harus jelas.
Sebuah pengumuman ditulis agar pembaca atau mendengar atau siapa pun dapat mengetahui isi pemberitahuan tersebut. Khalayak ramai dapat menerima informasi melalui pengumuman. Beberapa jenis kalimat yang biasa terdapat dalam teks pengumuman.
Kata yang digunakan untuk membuat kalimat permintaan adalah silakan, saya persilakan, dipersilakan, sedangkan kalimat pengharapan adalah kiranya, mudah-mudahan, semoga, moga-moga.
a. Kalimat ajakan.
Contoh: – Ayo kita jaga kebersihan lingkungan kampung ini!
b. Kalimat pengharapan.
Contoh: – Seluruh rakyat Indonesia berdoa agar bencana yang menimpa di negeri ini segera berakhir.
c. Kalimat permintaan.
Contoh: – Kepala Sekolah meminta agar murid-murid berlatih serius dalam menghadapi ujian akhir tahun.
d. Kalimat perintah/larangan.
Contoh: – Para siswa dilarang mengaktifkan ponsel selama pelajaran di kelas!

Menulis Resensi

Secara etimologis, kata resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Kedua kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Berbagai istilah tersebut mengacu kepada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan resensi sebagai ”Pertim-bangan atau pembicaraan buku, ulasan buku”Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai ”Suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku” (Keraf, 2001 : 274). Dari pengertian tersebut muncul istilah lain dari kata resensi yaitu kata pertimbangan buku, pembicaraan buku, dan ulasan buku. Intinya membahas tentang isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca.
Sebenarnya, langkah awal sebelum menulis resensi sebuah buku adalah membaca dan memahami isinya secara utuh mulai dari awal hingga akhir. Apabila anda sudah memahami isi buku tersebut, saya yakin akan mudah bagi anda untuk menyajikan isi buku tersebut secara utuh, baik kelemahan, keunggulan, maupun isinya secara singkat kepada pembaca. Dengan demikian, melalui resensi tersebut, pembaca resensi akan memperoleh informasi secara tepat, akurat, orisinil, dan objektif tentang isi buku tersebut.

Resensi dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Membaca dan memahami isi buku yang akan diresensi.
  2. Menyampaikan atau menyajikan fisik buku tersebut, seperti judul, pengarang, harga buku, penerbit, tahun terbit, dan jumlah halaman.
  3. Menggambarkan isi buku secara keseluruhan bab per bab, termasuk maksud dan tujuan penulisan buku.
  4. Membahas atau mengkritisi fisik buku tersebut, baik dari segi redaksi, desain grafis (pemilihan huruf, maupun ukuran huruf), perwajahan atau lay out, maupun sampul atau cover.
  5. Memberi pendapat tentang keunggulan dan kelemahan isi buku tersebut baik dari unsur intrinsik, seperti tema, tokoh, penokohan, alur latar, amanat, serta bahasa, maupun unsur ekstrinsik, seperti nilai sosial, budaya, pendidikan, serta pandangan hidup pengarang.
  6. Mengajak pembaca untuk membaca atau tidak buku tersebut beserta manfaat yang akan didapatkannya.